oleh Cahyoe Separator Crew pada 16 Desember 2011 pukul 15:43 ·
Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main
di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. 'Tuh.., itu
putraku yang di situ," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak
kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata
ibu itu berbinar, bangga.
"Wah. bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya.
"Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,"
"Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,"
sambungnya, memperkenalkan.
Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya.
"Ayo Jack, gimana
"Ayo Jack, gimana
kalau kita sekarang pulang?"
Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata,
"Kalau lima menit lagi,
"Kalau lima menit lagi,
boleh ya. Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan?
Cuma tambah lima
Cuma tambah lima
menit kok, yaaa.„7'
Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk
memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil
anaknya lagi. "Ayo. ayo, sudah waktunya berangkat?"
Lagi-lagi Jack memohon,
"Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?"
pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?"
pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Pria itu bersenyum dan berkata.
"OK-lah, iyalah..."
"OK-lah, iyalah..."
"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar."
ibu yang di sampingnya,
ibu yang di sampingnya,
dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.
Pria itu membalas senyum, lalu berkata,
"Putraku yang lebih tua, John,
"Putraku yang lebih tua, John,
tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk.
Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John.
Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa
bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. la pikir, ia
dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain.
Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit
memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia,
menikmati tawa renyah-bahagianya...."
Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat
prioritas.Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada
seseorang yang kau kasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau
pastilah tidak akan menyesal selamanya, ,,,,,,,,,
dari cerita tersebut,,masihkah kita menunda meluangkan waktu untuk sekedar menyenangkan orang lain ???
kesibukan qt bukan jadi alasan bukan??? ..